20 Februari 2008

Program VIY 2008 Setengah Hati

Oleh Husamah
(Mahasiswa FKIP Universitas Muhammadiyah Malang)


(DIMUAT DI HARIAN MEDIA INDONESIA EDISI FEBRUARI 2008)

Jika sesuai dengan harapan, maka pada tahun 2008 Indonesia akan dikunjungi minimal tujuh juta wisatawan mancanegara. Bahkan untuk mencapai harapan itu pemerintah telah me-launching program Visit Indonesia Year 2008 dengan slogan penggugah Celebrating 100 years National Awakening.

Tentunya sebagi bagian dari bangsa Indonesia, kita tentu memiliki asa yang sama dengan pemerintah. Memang, seperti yang ditulis dalam Media Indonesia (Rabu, 26/12/2007), suksesnya Visit Indonesia Year 2008 akan memberi dampak pada berbagai bidang, yaitu ekonomi nasional, kesejahteraan masyarakat, kebudayaan, pariwisata, keamanan dan lainnya.

Namun, program ini masih dilakukan setengah hati. Mengapa? Terlalu banyak fakta yang dapat kita gunakan. Misalnya, banyak maskapai penerbangan Indonesia yang dicekal oleh Negara-negara lain karena tidak memenuhi Standar International seperti keselamatan. Bandara pun ternyata masih banyak yang belum layak. Bahkan bandara yang sekelas Soekarno-Hatta harus terganggu oleh banjir sementara bandara Polonia justru terbakar.

Contoh berikutnya adalah pelabuhan-pelabuhan Indonesia. Meskipun terkenal dengan bangsa kepulauan dan 2/3 wilayahnya terdiri dari laut, pelabuhan-pelabuhananya ternyata tidak memenuhi standar. Hal ini menyebabkan kapal-kapal pesiar yang mengangkut ribuan wisatawan tidak mau berlabuh di Indonesia.

Selanjutnya, lihatlah fasilitas objek wisata di daerah-daerah. Banyak fasilitas yang tidak terpelihara dengan baik, kumuh, rusak dan sebagian lagi memang tidak ada. Pengelolaan obyek wisata oleh sebagian pemerintah daerah masih setengah-setengah. Hal ini dapat dilihat dari minimnya upaya promosi dan sarana informasi wisata. Andaipun ada informasi wisata melalui media website daerah, tapi ternyata pengemasannya tidak menarik dan tidak lengkap.

Kondisi ini semakin diperparah dengan sikap pusat. Kebanyakan yang dijual hanyalah Bali. Padahal daerah lain juga memiliki obyek wisata yang tidak kalah menarik, tentunya jika dikelola dengan baik dan melibatkan berbagai stakeholder.

Lalu pertanyaannya adalah apakah dengan kondisi seperti yang digambarkan di atas Indonesia akan memenuhi target 7 juta wisatawan? Jawabannya tentu tergantung pada kesigapan pemerintah dalam menanggapi permasalahan tersebut. Semoga.

Tidak ada komentar: