sumber: http://www.jatam.org/content/view/347/1/
on Tuesday, 13 May 2008
Siaran Pers JATAM & Sawit Watch
”Opini yang terpilih menjadi pemenang terbaik, adalah mereka yang berhasil menerjemahkan sebuah UU yang abstrak ke dalam tulisan yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam,” ucap Farid Gaban, salah satu Dewan Juri Lomba Opini ”Tambang di Hutan Lindung, PP 02/2008 dan Keselamatan Rakyat”.
-------
Setelah tertunda 12 hari, akhirnya Dewan Juri Lomba Opini berhasil memilih 8 opini terbaik untuk kategori mahasiswa dan Umum. Inilah pandangan-pandangan yang harus didengar pemerintah dan wakil rakyat mengenai ancaman keselamatan rakyat akibat keluarnya PP No 2 tahun 2008 tentang sewa hutan lindung.
Mereka adalah Ignas Triyono (Pasca Sarjana STIA LAN Jakarta), P. Bonie Kertaredja (warga Jogja), Toto Supartono (Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan) dan Ali Yasin (wartawan majalah Otonom) terbaik di kategori Umum.
Sedangkan Robertus Rony Setiawan (mahasiswa FISIP UGM), Husamah (Mahasiswa FKIP Unmuh Malang), M. Khoirul Anwar Khalil (Siswa MA Muallimin Bahrul Ulum Jombang), dan F. Sukmadewi Megawat (anggota KAMMI Bandung) terbaik di kategori mahasiswa/pelajar.
”Opini yang terpilih menjadi pemenang terbaik, adalah mereka yang berhasil menerjemahkan sebuah UU yang abstrak ke dalam tulisan yang lebih mudah dipahami oleh masyarakat awam,” ucap Farid Gaban, salah satu Dewan Juri Lomba Opini
Pengumuman lomba yang diselenggarakan JATAM dan Sawit Watch ini sempat tertunda karena banyaknya naskah yang masuk. Ada 473 naskah opini masuk, terdiri 218 kategori umum, 201 kategori mahasiswa. Sementara 54 naskah lainnya, tak masuk kriteria karena hanya berupa pendapat.
Opini yang terpilih adalah yang mampu mendekatkan persoalan besar kedalam permasalahan sehari hari, mengangkat dampak-dampak persoalan, seperti terhadap perempuan, otonomi daerah, hak ulayat masyarakat, menjadi lebih mudah dipahami oleh masyarakat. Ia juga ditunjang dengan kelengkapan data dan cara penulisan yang lugas dan detail.
”Terima kasih yang tak terhingga, kepada masyarakat yang telah mengirimkan opininya. Lomba Opini ini hanyalah salah satu cara, agar masyarakat dapat menyuarakan pendapatnya terhadap kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah, yang seringkali diketok tanpa melibatkan masyarakat,” ungkap Luluk Uliyah, panitia Lomba.
Penyelenggara Opini akan mengemas opini ini untuk disampaikan kepada anggota DPR RI dan Departemen terkait. Mereka perlu argumentasi yang lebih mencerdaskan dari warga negaranya. Agar tidak terus menerus paranoid dibawah tekanan pemodal asing pertambangan.
Kontak Media : Luluk Uliyah 0815 9480 246
Tidak ada komentar:
Posting Komentar